Magetan – Perkembangan kurikulum yang mengikuti kemajuan era digital menuntut guru untuk terus belajar. Karena, masa depan anak didik dan sekolah menjadi taruhannya.
“Kalau guru tidak mengikuti perkembangan, sekolah, anak didik, dan dunia pendidikan akan tertinggal,” kata Kepala Kemenag Magetan, Taufiqurrahman, dalam sambutan di acara Diklat Peningkatan Kompetensi Guru RA, MI, Mts, dan MA Magetan, di aula kantor Kemenag Magetan, Senin (20/5/2024).
Taufiq mengatakan guru dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi dan peka terhadap sekitar.
“Bagaimana kondisi siswa, madrasah, dan masyarakat. Berbeda cara mengajar kita saat sebelum Covid dengan sekarang. Era digital serta kurikulumnya juga sudah berubah, kita harus segera bisa menyesuaikan,” terangnya.
Diklat Peningkatan Kompetensi Guru tingkat RA, MI, MTS dan MA ini diadakan oleh Forum Komunikasi Madrasah Ibtidaiyah Swasta (Forkamis) Kabupaten Magetan. Dilaksanakan dua hari, Senin dan Selasa (20-21 Mei 2024).
Ketua Forkamis Magetan, Imam Muklis mengatakan kegiatan diklat ini bekerja sama dengan IAIN Ponorogo.
“Melalui bidang SDM Forkamis, kami membantu memfasilitasi diklat ini untuk meningkatkan kompentensi guru-guru di bawah naungan madrasah swasta khususnya di era digitalisasi dan perubahan kurikulum Merdeka. Agar, memiliki kompetensi sesuai tantangan di era digital dan perubahan kurikulum,” ungkapnya.
Diklat Peningkatan Kompetensi guru RA, MI, MTS dan MA diikuti 190 guru swasta yang sudah bersertifikasi dengan menghadirkan pemateri diantaranya Dr Atto Fuadi, Dr Esti Yuli Widayanti, dan Arif Rahman Hakim, Mpd. (rud/mk)