Magetan – Tren Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Magetan meningkat. Data Dinas Kesehatan Magetan, Januari 47 kasus, dan bulan Februari sebanyak 66.
Dinas Kesehatan memastikan pengendalian kasus DBD dengan sejumlah program.
“Kasus demam berdarah ini, merupakan kasus yang sudah bisa diprediksi. Siklusnya pada puncak musim hujan, yakni akhir tahun hingga awal tahun. Ibaratnya, kalau musuh kasus demam berdarah, kita tahu dan kenal musuhnya,” kata Kadinkes Magetan, Rohmat Hidayat, Rabu (6/3/2024).
Menurut Rohmat, fogging tidak efektif untuk pengendalian nyamuk vektor DBD dan Demam Dengue. Penggunaan insektisida secara rasional bisa menyebabkan terjadinya resistensi nyamuk terhadap insektisida.
Makin tidak efektif, kalau fogging untuk pencegahan di suatu desa, padahal di desa tersebut tak ada kasus demam berdarah.
“Fogging ini salah satu upaya memadamkan kebakaran, jauh lebih penting mencegah terjadinya kebakaran. Kadang kita punya persepsi, aman kalau sudah di-fogging,” imbuhnya.
Rohmat mengatakan pemberantasan sarang nyamuk merupakan cara paling efektif untuk mencegah DBD. Atau, yang biasa dikenal dengan 5 M.
Pertama, mengurang bak mandi dan tempat penampungan air lainnya. Kedua, menutup tempat penampungan air. Ketiga, mengubur atau menyingkirkan wadah seperti botol dan sampah plastik. Keempat, mendaur ulang barang-barang yang bisa jadi sarang nyamuk. Lima, menaburkan bubuk abate. (far/mk)