Magetan – Jalan yang menanjak ketika menuju venue Paralayang di Gunung Blego Desa Trosono Kecamatan Parang Kabupaten Magetan memakan korban.
Satu sepeda motor matic terjungkal saat pulang usai menyaksikan Kejuaraan XC Paragliding National Super League. Diduga, motor Honda Vario itu, rem depannya blong.
Kejadian nahas itu menimpa keluarga Sutrisno, warga Desa Nglopang, Kecamatan Parang. Dua orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
Kasi Humas Polres, AKP Budi Kuncahyo membenarkan kejadian tersebut. “Korban meninggal adalah dua orang. Keduanya masih anak-anak,” terang Dia.
Kronologi kejadian, saat itu, Honda Vario Nopol. AE 2281 QP yang dikendarai oleh Sutrisno berboncengan dengan saudaranya Sulastri. Mereka pergi ke Gunung Blego menyaksikan kejuaraan paralayang.
Bersama mereka juga ikut A. A (7 tahun) anak Sutrisno dan A. Y. K (2 tahun) anak Sulastri. Sekira pukul 14.30, Sutrisno dan saudaranya bermaksud pulang. Jalan pulang yang menurun tajam dilalui rombongan motor tersebut.
Tak dinyana, motor matic tersebut rem depannya diduga tak berfungsi. Maka laju motor tak bisa dikendalikan. Honda Vario oleng ke kiri. Akhirnya, motor menubruk molen atau mesin pengaduk milik warga.
Ketua Panitia Kejuaraan XC Paragliding Nationak Super League, Mohyar turut belasungkawa atas kejadian yang tak diharapkan tersebut.
Pihaknya mengaku sudah berusaha maksimal dalam pengamanan. Termasuk mengingatkan pengunjung, menyediakan jasa ojek dan memasang tanda peringatan di beberapa pos menuju Gunung Blego. “Kejadian ini menjadi evaluasi kami ke depannya,” kata Mohyar. (mif/mk)