Magetan – Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) tingkat kecamatan tahun 2023 ini terlihat “unik bin istimewa”. Forum Bappeda Litbang Pemkab Magetan itu, digelar di tempat yang tidak biasa.
Sebab, biasanya Musrenbang kecamatan dilaksanakan di kantor kecamatan.
Musrenbang Kecamatan Poncol misalnya. Digelar di kampung terluar. Di Lingkungan Gemplo di RT 28/RW 03 Dusun Sidodadi, Desa Gonggang.
Kampung yang berbatasan dengan wilayah Wonogiri ini hanya memiliki 7 rumah. Terdiri 10 kepala keluarga. Dan 34 jiwa. Jarak dari Alun-alun Magetan sekitar 20an Km. Butuh waktu perjalanan sekitar 40 menit.
“Pemilihan lokasi Musrenbang di Lingkungan Gemplo ini dikandung maksud agar kita semua merasakan keseharian masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan,” ujar Camat Poncol, Dian Maheru, Selasa (7/2/2023) lalu.
Spot menarik juga dipilih saat Musrenbang Kecamatan Parang. Di sini, forum digelar di pinggiran kawasan Embung Joketro.
Musrenbang Kecamatan Takeran memilih pendapa milik Yayasan Dharmais. Sedang Musrenbang Kecamatan Panekan digelar di kawasan Sumber Molang Desa Bedagung.
Kemudian, Musrenbang Kecamatan Maospati digelar di lapangan Gulun. Sedang Kecamatan Barat dilangsungkan di Balai Desa Panggung.
Bupati Suprawoto mengacungi jempol pada para camat untuk pemilihan lokasi Musrenbang di tempat yang tidak lazim. Seperti di lingkungan Gemplo, Gonggang, Poncol. Juga di pinggiran embung Joketro Parang dan sumber Molang Bedagung Panekan. Termasuk, di Pendapa Yayasan Dharmais Takeran.
“Dengan Musrenbang di lingkungan Gemplo (Gonggang, Poncol, red) seperti ini, kita menjadi paham apa yang dibutuhkan warga,” kata bupati.
Menurut dia, dengan Musrenbang 2023 maka akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan di tahun 2024. Itulah sebabnya, bupati berharap Musrenbang tersebut menjadi wadah bermusyawarah dalam penentuan program pembangunan.
“Setengah dari keberhasilan atau kesuksesan itu diawali dari matangnya perencanaan. Dan itu dimulai dari Musrenbang,” terang Suprawoto. (mif/mk)