Senin, 29 Desember 2025

MBG Membuat Siswa di Magetan Siap Menerima Pelajaran, Tidak ‘Ngantukan’

Magetan – “MBG…MBG…MBG.” Sorak-sorai siswa kelas 3 SDN Selosari tak terbendung ketika paket Makan Bergisi Gratis (MBG) datang.

Ini kedatangan pertama, masih uji coba. Minggu depan, 1 Desember 2025 mulai dibagikan rutin.

Sebelumnya, cerita MBG hanya diketahui mereka dari teman di sekolah lain, atau dari televisi.

“Baunya enak. Gak beracun kok,” celetuk salah satu siswa saat mencoba MBG.

Teriakan gembira anak-anak siswa kelas 3 itu, terdengar hingga depan sekolah. Padahal, ruangan kelas mereka di bagian paling belakang.

Di ruang kelas 6 yang ada di bagian depan sekolah, suasana tak seriuh anak-anak kelas 3. Tapi, senangnya sama. Adelia Safira, salah satunya.

Adelia adalah andalan sekolah untuk urusan olahraga pencak silat. Baru-baru ini, dia menjadi Juara II untuk usia dini di kejuaraan pencak silat Piala Unesa.

Meski menyandang pendekar cilik, Adelia pernah roboh sewaktu upacara. Sebabnya, karena tak sarapan. Bekalnya tiap hari, hanya uang saku sejumlah Rp10 ribu. “Biasa untuk beli jajan pas jam istirahat,” katanya.

Teriakan gembira anak-anak saat MBG datang juga terdengar sama di TK Panca Bhakti Selosari. Jaraknya sekitar dua kilometer dari SDN Selosari. “MBG…MBG.”

Mobil SPPG Ndoyo yang mengantar MBG ke TK Panca Bhakti, Kamis (27/11/2025).

TK Panca Bhakti sudah dua minggu dikirimi paket MBG. Di TK ini, adik Adelia bersekolah. Namanya Arvisu Yahya. Arvisu tak dibekali uang seperti kakaknya. Dia berbekal dua buah roti ‘Bolu Endog’. Salah satu jajanan khas Magetan yang garing di luar, empuk di dalam. Rasanya manis. Satunya, dijual seharga lima ratus rupiah.

“Alhamdulillah, senang anak-anak dapat MBG. Saya tak bisa membekali mereka dengan menu seperti MBG karena harus mengatur pengeluaran dengan ongkos ojek anak-anak kalau ke sekolah,” kata Tri Oktavia, Ibu Adelia dan Arvisu.

MBG tak hanya menolong para orang tua yang kesulitan membekali anaknya saat sekolah seperti Tri Oktavia. Tapi, membantu kecukupan gizi untuk semua anak. 

“Belum tentu orang tua yang berkecukupan sekalipun membekali anaknya dengan menu seperti MBG. Kebanyakan diberi sangu sampai puluhan ribu, tapi apakah yang dibeli itu makanan-makanan bergizi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Magetan, Dokter Rohmat Hidayat, Jumat (28/11/2025).

Menu MBG dibuat dan diatur ahli gizi di setiap dapur. Dari sajian menunya, Rohmat mengatakan ada kandungan karbohidrat, protein, dan mikronutrien.

“Asupan yang mengandung Mikronutrien ini sering tidak kita sadaari. Zinc, vitamin B kompleks, omega 3 itu mendukung fungsi memori, kecepatan berpikir, dan daya tahan tubuh,” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Magetan, dr. Rohmat Hidayat

Rohmat merinci kandungan pada menu MBG begini. Karbohidrat, yang biasanya pada menu MBG berupa nasi atau jagung dan roti.

Katanya, karbohidrat pada MBG merupakan karbohidrat kompleks, tidak sederhana seperti pada ‘Bolu Endog’ atau jajanan lain yang menggunakan gula.

“Sumber karbo yang kompleks menghasilkan energi dari gula yang dihasilkan lebih banyak atau tidak cepat habis dalam tubuh. Sehingga, siswa akan lebih aktif. Kalau tidak makan, biasanya baru dua jam pelajaran sudah ngantuk, sering angop,” jelas Rohmat.

Lalu, protein. Menurutnya, protein pada menu MBG seperti lauk, ikan, ayam, atau telur. Protein digunakan tubuh untuk anabolisme, menumbuhkan sel-sel baru. Termasuk yang di dalam saraf, istilahnya, Neurotransmitter. 

“Jadi cairan yang fungsinya memstransmisikan sinyal yang didapat saraf-saraf dari tubuh kita. Apakah dari penglihatan, dari pendengaran, itu kan tertransmisikan di otak, itu butuh Neurotransmitter.”

Cairan-cairan hasil mentabolisme protein itu, mempengaruhi mood seseorang. Mirip seperti kerja kendaraan, kalau bensinnya cukup, kebutuhan olinya terpenuhi maka kendaraan melaju dengan baik.

“Kalau lapar, mood bisa gak bagus. Emosional. Kepikiran belum makan, mau makan apa nanti. Perutnya krucuk-krucuk. Jadi, tepenuhinya gizi itu membuat anak lebih punya daya tahan tubuh, lebih aktif, dan mood dan konsetrasinya bagus, sehingga mereka lebih siap menerima pelajaran,” jelasnya.

Belum lagi, kandungan mineral dan zat besi ada dalam sayuran hijau, dan daging. Menghindarkan anak dari risiko Anemia.

“MBG ini program yang luar biasa bagus, anak-anak disiapkan betul untuk belajar dari sisi kesehatan. Berikutnya, tinggal tanggung jawab kita untuk memberikan hal postif bagi anak yang akan menjadi generasi emas penerus bangsa,” kata Rohmat.

Usai santap MBG, anak-anak TK Panca Bhakti diberi waktu istarhat sebentar. Tapi, mereka malah bermain.

Mlayu rono, rene. Mereka lebih aktif sejak dapat MBG,” kata Kepala TK Panca Bhakti, Sulastri.

Seperti kata Dokter Rohmat tadi, energi anak-anak bertambah, Dan, bertahan lama. Pulang sekolah, Adelia masih kuat untuk berlatih silat. Dia sedang persiapan untuk Kejuaran Silat Bupati Cup dalam waktu dekat. (far/mk)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkait

Hot this week

Berita Terbaru

spot_img
spot_img

Popular Categories