Magetan – Di tengah dinamika dan ketegangan geopolitik internasional yang semakin kompleks, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ahmad Iman Sukri, mengajak masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan.
Hal ini disampaikan saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Mategal, Kecamatan Parang, Magetan, Sabtu (28/6/2025).
Menurutnya, menjaga persatuan dalam bingkai Empat Pilar MPR RI sangat penting demi mewujudkan Indonesia yang damai, adil, dan sejahtera di tengah ketidakpastian dunia.
“Situasi geopolitik internasional saat ini semakin tidak menentu. Konflik antarnegara, krisis energi, perubahan iklim, hingga perang dagang, semua itu berdampak pada stabilitas nasional. Oleh karena itu, kita harus memperkuat persatuan melalui pemahaman yang utuh terhadap Empat Pilar Kebangsaan,” kata Ahmad Iman Sukri.
Ia menambahkan nilai-nilai Pancasila harus senantiasa menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terlebih di era informasi yang serba cepat, yang rawan dengan hoaks, disinformasi, dan provokasi yang dapat memecah belah masyarakat.
Dalam paparannya, Ahmad Iman Sukri menegaskan pentingnya pemahaman dan pengamalan Empat Pilar MPR-RI sebagai fondasi dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di level nasional maupun internasional. Keempat pilar tersebut adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Acara Sosialisasi Empat Pilar yang berlangsung khidmat dan penuh antusiasme ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh-tokoh masyarakat Kabupaten Magetan, serta Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Magetan, Agus Dwi Wibowo.
Kehadiran para tokoh ini menjadi cerminan komitmen bersama untuk menjaga keutuhan bangsa di tengah tantangan global yang kian mengemuka.
Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Magetan, Agus Dwi Wibowo, dalam kesempatan yang sama juga menegaskan bahwa menjaga persatuan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Ia mengajak warga Magetan untuk terus mempererat gotong royong dan menjaga keharmonisan di tengah keberagaman.
“Kita bersyukur hidup di Indonesia yang kaya budaya dan suku. Tapi kekayaan itu juga bisa menjadi sumber perpecahan jika tidak dijaga dengan bijak. Mari kita jadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan kelemahan,” ujar Agus.
Sosialisasi ini juga diwarnai dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Warga menyampaikan berbagai pertanyaan dan aspirasi, mulai dari isu kesejahteraan, pendidikan kebangsaan di tingkat desa, hingga tantangan ekonomi akibat dampak situasi global.
Acara ditutup dengan penegasan komitmen bersama seluruh peserta untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila, menjaga keutuhan NKRI, menghormati konstitusi, dan memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi masyarakat Magetan untuk tetap solid dan resilien menghadapi tantangan zaman, baik dari dalam negeri maupun dari pengaruh luar. (far/mk)