Jumat, 3 Oktober 2025

Dari Etika Bermedsos hingga Bela Negara, Para Pembicara PKKMB Kampus 5 Unesa

Magetan – Seperti hari sebelumnya, Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) hari ini Kamis (21/8/2025) di Kampus 5 Unesa menghadirkan banyak pembicara.

Kali ini hadir dua direktur Unesa. Direktur Direktorat Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran (DTPTP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Fida Rachmadiarti, dan Direktur Hukum dan Ketatalaksanaan (Dirhutala) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Sulaksono.

Tak hanya itu, ada narasumber dari Korem Madiun yang diwakili Perwira Seksi Intelijen Korem 081/DSJ Mayor Cpl Eko Sudarto.

Fida Rachmadiarti mengingatkan mahasiswa baru agar punya ‘timeline’. “Kuliah jangan mengalir saja, harus memiliki timeline. Kapan harus lulus, mau jadi apa,” katanya.

Menurut dia, di Unesa mahasiswa bisa lulus selama tujuh semester. Yang menarik, terdapat dua program fast track, sehingga mahasiswa dapat lanjut S2 dalam waktu lima tahun. Tak hanya itu, program fast track lainnya adalah percepatan dari S1 hingga S3 dalam waktu tempuh enam tahun.

“Mahasiswa bisa mendaftar sejak semester enam. Nanti untuk biayanya disamakan dengan biaya waktu daftar S1,” katanya.

Sementara, syaratnya antara lain sudah mengantongi 132 sks, memiliki indeks kumulatif minimal 3.25 dan skor Toefl Prediction 425. Serta, pernah melakukan publikasi.

Maba juga dibekali mengenai hukum ranah digital yang materinya disampaikan Sulaksono.

Pesannya, bijak dalam bertindak dan berperilaku baik di dunia nyata maupun digital.

“Mahasiswa Unesa harus bermoral dan beretika. Jangan melanggar norma yang berlaku. Selain itu, menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Nama Unesa ada di tangan kalian dan wajib dijaga nama baiknya,” katanya.

Sulaksono lalu membagikan tips agar tetap siaga saat bermedia sosial.

“Penduduk sekarang ada citizen dan netizen. Sebelum membagikan apapun, gunakan bahasa sopan dan lebih telitilah,” katanya menutup.

Melengkapi materi sebelumnya, Korem Madiun mendorong mahasiswa baru menjadi agen perubahan. Tentunya dengan tetap menjaga nilai bela negara.

“Mahasiswa adalah agen perubahan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membela negara,” kata Eko Sudarto.

Dia menambahkan, salah satu caranya adalah dengan belajar rajin dan taat membayar pajak. Selain itu, cara sederhana seperti menerapkan prinsip gotong royong dalam keseharian.

PKKMB Kampus 5 sudah berlangsung sejak Selasa lalu. PKKMB diikuti oleh 2.125 orang yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan. Sementara, jumlah mahasiswa baru tahun ini adalah 1.825. Mahasiswa pun datang dari berbagai kota. Seperti Jakarta, Madiun, Ambon, dan lain-lain. (far/mk)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkait

Hot this week

spot_img

Berita Terbaru

spot_img

Popular Categories