Kawedanan – Sejumlah hal mengemuka dalam acara pertemuan petani tebu Kawedanan dengan jajaran manajemen Pabrik Gula Redjosarie di Angkringan HnD, Kawedanan, Rabu (30/4/2025).
Pertemuan ini digelar menyambut pembukaan musim giling di Redjosarie yang diperkirakan mulai 14 Mei 2025 mendatang.
“Hingga saat ini, pemerintah belum menentukan HPP gula. Petani berharap harga gula baik, sehingga harga serapan tebu petani paling tidak seperi tahun kemarin,” kata Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Magetan.
Soal lain disampaikan Penasehat ATPRI Magetan, Hendrad Subyakto. Hendrad mengatakan pemkab perlu memperbaiki sejumlah ruas jalan yang rusak agar tak mengganggu transporasi pengangkutan tebu.
“Kalau jalan rusak, berlubang atau bergelombang, sangat rawan kecelakaan,” ungkapnya.
Menurut Hendrad pengangkutan tebu dari jalur utara, seperti Karangrejo, Kartoharjo, Karas melalui jalur Maospati-Bendo-Kawedanan. Ada ruas jalan yang rusak di Bendo – Kawedanan.
Pertemuan petani tebu Kawedanan ini dihadiri langsung GM PG Redjosarie Andris Dahono Saroyo. Andris menyatakan kesiapannya pada musim giling tahun 2025.
“Semangat tahun ini semoga sukses, harapannya petani bathine okeh, pabrike ojok rugi,” katanya.
Andris menyampaikan dalam waku dekat ketel akan dinyalakan untuk steam test. Dan,jika pada tahun lalu tidak ada perunjukkan wayang, maka tahun ini bakal diadakan, sehingga bisa berdampak baik pada musim giling tahun ini.
Diperkirakan, musim giling 2025, PG Redjosarie akan menggiling sekitar 3 juta ton tebu. (far/mk)