Magetan – Soal banjir bandang di Jl Mayjen Sukowati, Bupati Suprawoto mengakui bahwa itu karena terganggunya ekosistem.
Saat ini, Pemkab Magetan tengah mengkaji solusi jangka pendek agar banjir di sekitar kawasan Kantor Bersama Samsat Magetan itu, tidak terulang kembali.
“Dahulu, sungai di sekitar lokasi tersebut lebar. Akan tetapi, seiring perjalanan waktu lantas menyempit. Sehingga, sungai tak mampu menampung air hujan yang turun dengan lebatnya,” ungkap bupati pada media Selasa (16/3/2021).
Sebenarnya, kata Bupati, Pemkab Magetan sudah mengantisipasi dengan pembangunan embung di daerah atas. Hanya saja, anggarannya terdampak refocusing pandemi Covid-19.
“Harusnya tahun 2020-2021 ini, pemkab bisa membangun embung. Hanya, dananya kena dampak refocusing,” terang bupati.
Bupati mengatakan, solusi jangka pendek guna mengatasi banjir depan Kantor Bersama Samsat di Jl Mayjen Sukowati itu, pemkab akan membangun sudetan di atas. Hal itu guna mengurangi volume air yang mengalir ke arah bawah.
”Akan dibangun sudetan di atas yang mengarah ke sungai Sadon. Tujuannya agar bisa mengurangi volume air hujan yang turun ke bawah,” papar dia.
Sebelumnya, Pemkab Magetan “menolak” berita banjir bandang di sejumlah titik di Kota Magetan. Terutama di Jl Mayjen Sukowati. Itu terjadi setelah hujan deras mengguyur pada 12 Desember 2020.
Tetapi, banjir bandang kembali menerjang Magetan pada Jumat malam (12/3/2021). Lokasinya juga sama, yakni di seputar Jl Mayjen Sukowati, Kel. Sukowinangun, Kota Magetan, kawasan Samsat. (ant/mk)