Magetan – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Magetan berdasarkan data pada tahun 2022, tumbuh lebih dari 2 persen. Dengan Pertumbuhan itu, jumlah UMKM di Magetan mencapai 160.000 UMKM. Dari jumlah itu, sekitar 155.000 didominasi usaha berskala mikro dengan asset dan produktivotas terbatas, sekitar 5.000-an usaha kecil, dan 100 lebih usaha menengah.
Pemkab Magetan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro mengklaim berhasil melampaui target capaian dalam usaha menumbuhkan usaha mikro.
“Kami genjot semua upaya untuk mendukung terciptanya pertumnbuhan usaha mikro. Melalui pelatihan, event, dan promosi,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Magetan, Kartini, Kamis (8/6/2023).
Kartini menjelaskan beragam event yang digelar Dinkop dan UMKM akan menjadi acara rutin tahun agar bisa mengangkat UMKM di Magetan.
“Seperti kata Pak Bupati itu, jangan senang datang ke tempat orang lain, sebisa mungkin daerah lain datang ke Magetan dan belanja di Magetan,” tegas Kartini.
Menurut Kartini, pelatihan terhadap UMKM agar bisa menghasilkan produk unggulan sangat menyeluruh mulai dari bahan, packaging hingga pemasaran. Hasilnya, sejumlah produk UMKM Magetan bisa dijual di pasar modern.
“Di jaringan waralaba, di Indomaret itu ada sekitar 23 produk, alfamart 16. Dan, bulan ini ada 9 produk lolos untuk masuk di jaringan pasar modern. Ada juga produk kue basah bisa dijual jaringan waralaba di Ngawi. Belum yang ada di puluhan outlet pusat oleh-oleh yang ada di Jateng dan Jatim,” jelasnya.
Dukungan Pemkab Magetan untuk UMKM juga dilkukan dengan pembelanjaan 40 persen melalui e-katalog.
“Binaan kami yang sudah masuk di e-katalohg ada 128 UMKM makanan dan minuman. Kita juga berikan fasilitas sertifikasi, termasuk fasilitas layanan sertifikasi halal untuk pedagang-pedagang kecil. Selain itu, kita juga sarpras bagi UMKM untuk peningkatan produktivitas,” jelasnya.
Pemkab Magetan bertekad tak hanya menumbuhkan UMKM, tapi juga menaikkan kelas.
“Ini program prioritas untuk menggerakkan ekonomi, setelah UMKM terpuruk di masa pandemi. Makin banyak acara, makin tumbuh UMKM dan bisa naik kelas.” (far/mk)