Magetan – Sudah dua minggu ini, Warsito memberikan perawatan ekstra terhadap 15 ekor sapi miliknya. Sebab, 14 ekor sapi milik warga Desa Janggan, Kec. Poncol, Magetan ini, diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Dari 15 ekor, hanya seekor yang sehat. 14 ekor lainnya sakit,” kata Warsito pada media di dekat kandang sapi miliknya di Janggan, Kamis (02/06/2022).
Dari 14 ekor sapi miliknya itu, Warsito mengaku menderita sakit di mulut dan kuku. Jika tidak segera diobati maka kuku di kaki sapi bisa copot. “Jadi harus cepat-cepat diobati,” ungkap dia.
Di Janggan ini, hampir tiap rumah memiliki hewan ternak sapi. Pasca marak PMK ini, banyak yang dijual murah. Misalnya, sapi yang biasanya harga pasaran Rp25 juta dilego Rp 15 juta.
Menurut Kepala Desa Janggan, Hariyadi, populasi hewan ternak sapi di Janggan ini, ada 1.000 ekor lebih. Sebanyak 50 persen populasi diduga terpapar sakit PMK.
Pihak Pemerintah Desa Janggan telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) pemkab terkait kondisi hewan ternak yang diduga terindikasi PMK.
“Hari Jumat besok pihak Disnakkan akan ke Janggan untuk sosialisasi sekaligus penanganan terhadap sapi milik warga yang sakit. Termasuk pencegahannya,” terang Hariyadi sembari menambahkan hingga saat ini tidak ada sapi milik warga yang mati akibat PMK.
Desa Janggan adalah salah satu sentra hewan ternak sapi di wilayah Magetan. Sebab, populasinya memang terbilang banyak. (mif/mk)