Magetan – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Magetan bersama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Magetan menggelar acara halal bihalal sekaligus deklarasi damai antar perguruan pencak silat di Pendopo Surya Graha, Senin (21/4/2025).
Acara yang merupakan agenda tahunan tersebut menjadi momen penting, terutama setelah insiden bentrok yang terjadi antara dua perguruan silat di wilayah Madigondo, Magetan, sehari sebelumnya.
Mengusung tema “Sing Akur Kabeh Sedulur”, halal bihalal kali ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen bersama menjaga kondusivitas daerah melalui deklarasi damai yang melibatkan 13 perguruan pencak silat di Magetan.
Penjabat (PJ) Bupati Magetan, Nizamul Huda, menegaskan bahwa deklarasi ini bukan sekadar formalitas sesaat, melainkan sebagai komitmen jangka panjang antar pesilat di Magetan.
“Dalam deklarasi damai kali ini ada 8 poin penting yang disepakati dan ditandatangani bersama. Jadi deklarasi ini bukan bicara untuk sekarang saja, tapi juga untuk ke depan, seterusnya,” ujar Nizamul usai acara.
Lebih lanjut, Nizamul menyampaikan pentingnya pencak silat sebagai kekuatan sosial dan budaya yang harus dikelola dengan baik. Ia menyinggung perlunya wadah yang lebih layak dan terstruktur bagi para pesilat di Magetan, sebagaimana pemerintah daerah telah menyediakan sirkuit untuk mewadahi pembalap liar.
“Di Magetan sudah ada sirkuit untuk pembalap liar, sementara jumlah anggota pencak silat jauh lebih banyak. Tadi saya dengar sampai ratusan ribu. Ini potensi besar, aset kita. Maka dari itu, saya minta kepada IPSI agar ini diperhatikan lebih serius,” tegasnya.
Sebagai bentuk konkret, Nizamul meminta IPSI untuk meningkatkan frekuensi kegiatan dan event pencak silat di Magetan. Bila sebelumnya hanya ada tiga event dalam setahun, ia berharap jumlahnya bisa ditingkatkan menjadi setidaknya enam kegiatan tahunan.
Acara berlangsung khidmat namun hangat, dengan dihadiri jajaran Forkopimda, pengurus IPSI Magetan, serta perwakilan dari masing-masing perguruan silat. Seluruh peserta menyatakan komitmen untuk menjaga perdamaian, persaudaraan, serta menjadikan pencak silat sebagai sarana membangun karakter dan harmoni di tengah masyarakat. (rud/mk)