Magetan – Hujan deras yang mengguyur wilayah Magetan kerap memicu banjir di Jalan Raya Barat-Maospati, tepatnya di depan gerbang Kampus Unesa Magetan.
Genangan air tak hanya menghambat arus lalu lintas, tetapi juga masuk ke rumah-rumah warga. Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Magetan mengusulkan anggaran sebesar Rp1 miliar guna menyelesaikan proyek trotoar dan saluran drainase di kawasan tersebut.
Kepala Bidang Cipta Karya DPUPR Magetan, Rokhmat Zainuddin, mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir ini adalah belum rampungnya pembangunan trotoar yang seharusnya terhubung ke saluran pembuangan yang lebih besar.
“Masih ada 194 meter trotoar yang harus diselesaikan agar air bisa mengalir ke saluran normal. Kami sudah mengajukan anggaran sekitar Rp1 miliar ke Pemda untuk menangani persoalan ini,” jelasnya, Selasa (11/2/2025).
Kondisi ini mulai memburuk setelah proyek pembangunan gorong-gorong dan trotoar di sisi barat yang masuk wilayah Kelurahan Maospati selesai dua bulan lalu. Alih-alih memperlancar aliran air, saluran irigasi justru mengalami penyempitan, membuat air meluap ke jalan dan permukiman warga. Tak ingin rumah mereka terus kebanjiran, warga pun terpaksa membuat tanggul darurat dari paving block dan karung pasir.
Menurut Rokhmat, pihak desa sebenarnya sudah melaporkan permasalahan ini sejak bulan lalu dan bahkan telah mengajukan surat resmi kepada Penjabat (Pj) Bupati Magetan.
“Kami sudah melakukan pengukuran dan mengajukan anggaran. Sekarang tinggal menunggu keputusan dari Pemda, apakah bisa menggunakan dana bencana atau pos anggaran lain,” paparnya.
Namun, terkait waktu pelaksanaan proyek, Rokhmat belum bisa memastikan. Ia menegaskan bahwa DPUPR hanya bertugas mengajukan secara teknis, sementara keputusan akhir bergantung pada kebijakan Pemkab Magetan.
“Kalau hanya solusi sementara, masalahnya tidak akan benar-benar selesai. Tanpa normalisasi saluran, genangan air hanya akan berpindah ke titik lain,” tegasnya.
Harapan besar datang dari warga sekitar yang meminta agar perbaikan dilakukan secara menyeluruh, bukan sekadar penanganan sementara.
“Kami ingin solusi permanen, bukan sekadar mengalihkan genangan ke tempat lain. Setiap hujan turun, kami harus berjibaku membuat tanggul darurat. Ini sangat melelahkan,” keluh Rudi Hernowo, salah satu warga terdampak.
Saat ini, DPUPR Magetan masih menunggu kepastian anggaran dari Pemkab. Jika anggaran disetujui, proyek sepanjang 194 meter ini diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang bagi warga dan pengguna jalan di kawasan tersebut. (rud/mk)