Magetan – Sudah menunggu jadwalnya lama sejak Januari, agenda ‘Hearing’ yang diagendakan hari ini, Kamis (13/2/2025) tak terjadi.
Inilah yang menimpa warga dari Sumursongo dan Sobontoro yang terdampak dari pascatambang dalam agenda ‘hearing’ dengan Komisi D DPRD Magetan.
Mereka didampingi Forum Rumah Kita yang bertindak sebagai mediator, serta kepala desa dari dua wilayah terdampak, Ketua APRI Magetan, dan perwakilan dinas terkait.
Dua jam lebih menunggu tanpa kepastian, akhirnya mereka memilih meninggalkan ruangan.
Koordinator Forum Rumah Kita, Rudi Setyawan memutuskan walk out lantaran sudah terlalu lama menunggu di ruang banggar.
“Kami belum mendapatkan hasil dari audiensi hari ini. Kami sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIB pagi. Kami memahami alasan Ketua DPRD Magetan yang memiliki jadwal padat, termasuk meninjau sekolah roboh dan rapat dengan ketua fraksi. Kami menghargai itu karena ini juga menyangkut kepentingan masyarakat,” ujar Rudi saat ditanya awak media, Kamis (13/2/2025).
Agus Pujiono, Divisi Data dan Sumber Daya Forum Rumah Kita merasa di-prank oleh DPRD. Hal itu lantaran mereka yang mengundang, tapi justru molor hingga berjam-jam.
“Jika saja kami tidak membawa perwakilan masyarakat, mungkin kami sudah meninggalkan gedung ini lebih awal. Namun, karena ada masyarakat yang sudah meluangkan waktunya, kami memutuskan untuk tetap menunggu,” kata Agus.
Beberapa saat setelah insiden tersebut, Ketua DPRD Magetan, Suratno, bersama Ketua Komisi D DPRD Magetan, Riyin Susilowati dan dinas terkait tetap melanjutkan audensi. Yang diwakili salah satu anggota Forum Rumah Kita, Sunardi. Namun, karena sendirian Sunardi enggan menjabarkan lebih detail lantaran rekannya sudah pada pulang.
“Karena saya hanya sendirian, dan masyarakat yang mengadu sudah pulang, saya tidak bisa menjabarkan panjang lebar. Jadi mohon maaf,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Magetan Suratno meminta maaf. Hal itu terjadi lantaran dirinya ada agenda mendadak untuk meninjau sekolah roboh yang ada di Kartoharjo Magetan.
“Saya menerima panggilan dari Dandim dan Kapolres Magetan terkait insiden sekolah roboh di SDN 1 Ngelang. Kami pun spontan meluncur ke lokasi. Jadi mohon maaf,” ujar Kang Ratno, sapaan akrab Suratno.
Kang Ratno menjelaskan, menyikapi hal tersebut pihaknya sudah berkoordinasi, baik kepada Forum Rumah Kita serta pihak terkait. Pihaknya telah me-rescudule ulang jadwal audensi tersebut.
“Tadi sudah kami komunikasikan bahwa kita rescedule ulang. Dan itu kami lakukan hari Senin depan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, audiensi ini diinisiasi menyusul keluhan masyarakat dari Desa Sumursongo dan Desa Sobontoro yang telah hampir dua tahun merasakan dampak dari tambang yang tidak direklamasi. Pascapenambangan, lahan yang dulunya produktif kini tidak bisa lagi dimanfaatkan, sehingga mereka menuntut solusi dari pihak terkait. (rud/mk)