Nguntoronadi – Wabah pandemi Covid-19, tidak menghalangi kita untuk tetep bekerja atau beraktivitas. Ini seperti dilakukan Parlan, warga Desa Driyorejo, Kecamatan Nguntoronadi, Magetan.
Ia menekuni ternak ikan koi di belakang rumah. Tiap bulan, pria 50 tahun tersebut menghasilkan puluhan juta rupiah dari usaha budidayanya tersebut.
Parlan mengatakan, awalnya hanya budidaya ikan gurami. Namun, belakangan harganya jatuh di pasaran. Lalu, ia beralih kepada ikan hias jenis koi.
”Budidaya ikan ini mudah, tidak perlu kolam luas, yang penting airnya bagus, dari beberapa indukan sekarang sudah ribuan anakanya sekarang, dan sudah menjual dan menikmati hasilnya,” kata Parlan.
Ikan koi memiliki jenis ratusan. Namun, yang dibudidayakan hanya jenis kohaku, kurasi, benigoi, zero, bekoutsuri dan akabeko. “Jenis ini cenderung mudah berkembang di Magetan dan memiliki corak warna unik, sangat diminati oleh pembeli, ” imbuhnya.
Selama ini, cara pemasara lewat online. Biasanya pembeli datang sendiri ingin melihat langsung ke kolam di belakang rumahnya. Bahkan, dibebaskan untuk menangkapnya sendiri. “Ikan koi yang mereka sukai,”‘ tuturnya.
Ia menjual dari yang paling murah Rp 10 ribu hingga Rp 250 ribu. Ribuan koi laku terjual setiap bulannya, puluhan juta uang yang dihasilkan dari hasil budidaya koi selama pandemi ini.
Menurut Parlan, peluang bisnis jenis ikan hias ini di Magetan masih luas. Sedang pembudidaya hanya sedikit. “Bisnis ikan ini sangat menguntungkan, apalagi saat pandemi sekarang ini sektor usaha yang lain sepi, ” pungkasnya. (ar/mk)