Magetan – Pengetatan protokol kesehatan Covid-19 di masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020/2021 berdampak pada kunjungan wisatawan ke Magetan. Akibatnya, okupansi penginapan dan hotel yang tidak bisa maksimal.
Sebab, Bupati Suprawoto menerapkan kebijakan bahwa yang berkunjung atau berwisata ke Magetan wajib membawa surat keterangan hasil negatif uji rapid test anti bodi guna mencegah peningkatan kasus Covid-19 saat libur Nataru.
Kebijakan tersebut sesuai dengan surat edaran bernomor 470/505/403.204/2020 yang ditanda tangani Bupati Suprawoto, pada 24 Desember 2020. Policy itu setelah terbit pula edaran dari Gubernur Jatim.
Akibat kebijakan tersebut, pengusaha villa, penginapan dan hotel di kawasan Telaga Sarangan sambat. Masalahnya, banyak wisatawan yang sebelumnya telah booking atau memesan hotel tiba-tiba membatalkan dan meng-cancel lantaran takut adanya rapid test.
Seperti kata Irfan, salah seorang pemilik hotel di Sarangan, dampak dari edaran Bupati Magetan tersebut membatalkan rencana liburan mereka.
“Dalam sehari, ada tiga sampai lima pemesan hotel, yang sebelumnya memesan untuk menginap dan berlibur ke Sarangan membatalkan. Alasannya wajib membawa rapid test, ” kata Irfan pada media, Sabtu, (26/12/2020).
Sedang jumlah wisatawan yang ke Telaga Sarangan hingga Sabtu ini mencapai 4.000-an atau 20-25 persen pada puncak liburan Natal ini.
Para pengusaha hotel di Sarangan berharap pada pemerintah bila membuat kebijakan untuk jauh-jauh hari. Sehingga, wisatawan yang rencana menginap memikirkan jauh hari pula. Dengan begitu, tidak ada pembatalan sepihak seperti sekarang ini. “Kami merugi jika kebijakan yang berubah-ubah seperti sekarang ini,” paparnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, Joko Trihono, dikonfirmasi terkait banyaknya wisatawan yang batal menginap di Sarangan mengaku memakluminya lantaran kondisi wabah pandemi Covid-19.
”Kami memperketat prokes dengan mewajibkan wisatawan membawa surat rapid test, ini atas petunjuk SE Gubernur Jawa Timur. Selain itu, kita tidak ingin ada sebaran Covid-19 di lokasi wisata Telaga Sarangan, save tourism. Karena itu, kita memastikan bahwa berwisata ke Magetan itu aman,” ungkap Joko.
Joko berharap pada pengusaha perhotelan di Magetan agar memaklumi dan memahami, karena masa pandemi Covid-19 juga demi keamanan dan kesehatan bersama.
“Mari kita bersama saling menjaga saat pandemi ini, agar ekonomi tetap bisa berjalan, wisatawan yang dari luar daerah agar lebih aman untuk melengkapi diri dengan rapid test, dan menaati protokol kesehatan,” jelas Joko. (ar/mk)