Magetan – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magetan menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam penyebaran data saksi yang belakangan ramai diperbincangkan. Ketua Bawaslu Magetan, Muhammad Kilat Adi Nugroho, menampik tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya sangat memahami pentingnya menjaga kerahasiaan data tersebut.
“Kami sangat mengerti bahwa data saksi adalah informasi yang bersifat privat. Jika ada tuduhan bahwa Bawaslu yang menyebarkannya, perlu diingat bahwa yang memiliki video tersebut bukan hanya kami, tetapi juga pihak pelapor,” ujar Kilat dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
Menurutnya, untuk membuktikan siapa yang pertama kali menyebarkan video itu ke publik, dibutuhkan analisis dari ahli forensik digital. Ia mencontohkan, jika video klarifikasi yang dibuat oleh Bawaslu tersebar luas, maka bisa saja Bawaslu yang menjadi sumber penyebaran. Namun, jika yang bocor adalah video saksi yang berasal dari pelapor, pihaknya menegaskan bahwa Bawaslu tidak bertanggung jawab atas hal tersebut.
Lebih lanjut, Kilat menjelaskan bahwa akses terhadap video yang tersimpan di Google Drive sangat terbatas.
“Hanya satu staf Bawaslu kabupaten dan provinsi yang memiliki akses ke file tersebut. Kami pastikan tidak ada kebocoran dari pihak kami,” tegasnya.
Bawaslu Magetan pun menyerukan agar semua pihak lebih berhati-hati dalam menyebarluaskan informasi yang belum terverifikasi.
“Kami akan merapatkan bersama jajaran terkait aduan ini, untuk mengungkap siapa sebenarnya yang menyebarkan data saksi ini ke publik,” pungkas Kilat.
Kasus dugaan kebocoran data saksi ini menambah daftar panjang tantangan dalam pengawasan PSU di Magetan. Keamanan data pemilih dan saksi menjadi isu krusial yang perlu mendapat perhatian lebih serius dari semua pihak terkait. (rud/mk)
