Madiun – Ini rencana yang tidak ujug-ujug. Hanya untuk mendapatkan persetujuan saja, Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda Madiun membutuhkan waktu hampir setahun.
PSHW Tunas Muda perlu waktu bermusyawarah dengan sesepuh perguruan, dan anggota, sebelum menyetujui rencana pembuatan film dokumenter, Maestro Silat Madiun.
Film Dokumenter ‘Maestro’ akan bercerita tentang sejarah Perguruan PSHW Tunas Muda. Film ini akan menjadi warisan budaya bagi generasi penerus.
“Ini bukan hanya untuk SH Winongo. Ini untuk semuanya. Ini bisa dijadikan suri tauladan semua pihak. Film ini akan mengajarkah akhlak, budi perkerti, yang sekarang tidak diajarkan lagi,” kata Pengasuh Perguruan PSHW Tunas Muda Madiun, H. R Agus Wijono Santoso, Rabu (19/10/2022).
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bakal mendokumentasikan PSHW Tunas Madiun menjadi sebuah film dan arsip negara.
“Kami akan produksi mulai Januari 2023. Yang lama memang proses riset yang kami mulai sejak sekarang,” kata Produser Film, Agung S.
Agung menjelaskan, film dokumenter ini akan masuk bioskop dan bisa ditonton warga Madiun pada sekitar Maret 2023 mendatang.
“Film bertema silat ini kami pilih karena untuk mengangkat budaya asli Indonesia. Inilah warisan kita untuk generasi mendatang,” tambahnya.
Publik menyambut baik rencana produksi film dokomenter ‘Maestro’ PSHW Tunas Muda. Anggota DPRD Madiun, F. Bagus Panuntun berharap betul agar film juga bermuatan nilai-nilai moral.
“Film ini sangat mendukung program Madiun untuk maju dan berkembang. Saya berharap ada muatan moral yang kuat, agar generasi muda punya adab yang lebih tinggi dalam hidup bermasyarakat,” jelasnya.
Rencana produksi film dokomenter ‘Maestro’ PSHW Tunas Muda Madiun ini disosilisasikan ke sejumlah pihak, seperti pemerintah daerah, kepolisian, TNI, DPRD dan pihak swasta di Madiun, di Padepokan PSHW Tunas, Jl Doho, Mangunharjo, Madiun, Rabu (19/10/2022). (far/mk)