Magetan – Desa mawa cara. Atau setiap desa memiliki adat istiadat sendiri. Itulah yang dilakukan warga Desa Wates, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan.
Masyarakat setempat memiliki tradisi budaya “Andum Berkah Klepon Ing Tlatah Bumi Wates”, yang digelar pada hari Minggu (18/12/2022).
Tradisi ini berupa kirab dua tumpeng raksasa klepon dan aneka hasil bumi juga pertanian Desa Wates. Langgam Jawa mengiringi kirab dari balai desa menuju punden Wates di Dusun Kerep.
Kepala Desa Wates Sutrisno memimpin kirab. Di mana Bupati Suprawoto hadir menyaksikan ritual sakral “Andum Berkah Klepon Ing Tlatah Bumi Wates.”
Bupati mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya adiluhung warisan nenek moyang. Ini agar nilai-nilai luhur yang ada di dalamnya bisa kita pertahankan. Meskipun telah melalui proses perubahan bentuk transformasi kebudayaan.
“Upaya Desa Wates untuk andum berkah klepon ini bagus, saya mendukung penuh. Ini upaya kita mentransformasi nilai budaya untuk anak-anak kita. Jangan sampai tradisi dan budaya kita punah oleh perkembangan zaman,” ungkap Bupati Suprawoto.
Rasa kagum Bupati Suprawoto terhadap kelezatan menu tradisional juga menggambarkan keberadaan klepon dari Desa Wates yang lezat. Sehingga bupati menekan agar anak-anak kita dikenalkan dengan sajian menu tradisional. Baginya andum berkah dimaknai tranformasi dari makanan tradisional.
Bupati Suprawoto saat ini juga serius dalam melestarikan dan menumbuh kembangkan batik di Magetan. Itu salah satu upayanya dengan menciptakan iklim usaha yang memihak pada perajin lokal.
Dalam kesempatan Andum Berkah Klepon Ing Tlatah Bumi Wates, bupati juga membatik corak khas Desa Wates yang tentunya akan menambah khazanah batik di Magetan. (mif/mk)