
Magetan – Pembangunan di Magetan semakin baik. Angka menjadi buktinya.
Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Magetan tahun ini, skornya 74,85. Meningkat dari tahun sebelumnya pada angka 74,15.
Skor ini di atas rata-rata nasional, yakni 72,91. “IPM Magetan berada di kategori tinggi, ada di urutan 12 dari 38 kabupaten/kota di Jatim, dan nomor dua se-Madiun Raya,” kata Kepala BPS Magetan, Imam Sudarmaji, Senin (28/11/2022).
IPM dibentuk melalui tiga dimensi dasar, yakni kesehatan berupa umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak dari pengeluaran per kapita yang disesuaikan.
Dari indikator kesehatan, bayi yang lahir pada tahun 2022 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 72,97 tahun, lebih lama 0,32 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.
Indikator pendidikan, untuk komponen Harapan Laman Sekolah (HLS) tahun 2022 tercatat sebesar 14,05 lebih tinggi dibanding sebelumnya yaitu 14,04. Sedangkan komponen pendidikan lainnya yaitu Rata-rata Lama Sekolah (RLS 25thn+) tahun 2022 mencapai 8,66 atau meningkat dibanding tahun lalu, pada angka 8,36.
“Kedua indikator itu mereflesikan kemampuan masyarakat mengakses Pendidikan,” tambah Imam.
Indikator pengeluaran per kapita tahun ini Rp 12.031.000, tercatat naik dari tahun sebelumnya Rp 11.833.000. Pengeluaran per kapita warga Magetan lebih tinggi dari rata-rata pengeluaran per kapita warga Jawa timur yang berada di angka Rp 11.992.000.
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan indikator pembentuk IPM merupakan kewajiban mandatori pemkab, seperti anggaran pendidikan minimal 20 persen, kesehatan 10 persen. Dan, Magetan sudah di atas angka minimal.
“Selain itu, tidak hanya tercermin dari anggaran, tapi juga kebijakan. Pendidikan menjadi perhatian utama saya, malahan saya bermimpi Magetan bisa menjadi kabupaten para pelajar kelak untuk menimba ilmu. Dan, harus dimulai dari sekarang,” papar Pak Bupati, Senin (28/11/2022).
Menurut Suprawoto, menjadikan Magetan sebagai kabupaten literasi oleh Menko Kesra merupakan salah satu upaya agar masyarakat berpengetahuan.
“Demikian juga kesehatan. Untuk mengisi kekurangan SDM pendidikan dan kesehatan setiap ada formasi PNS bidang pendidikan dan Kesehatan, saya beri porsi sampai 70 persen,” katanya.
Bupati memastikan program-program di tahun depan tetap akan difokuskan untuk membangun Magetan agar melesat maju. Dalam berbagai kesempatan, Bupati selalu mengatakan, Magetan tidak boleh tertinggal dengan daerah lain.
“Solusi untuk kemiskinan struktural bagi petani yang bisa jadi punya lahan hanya 0,2 hektar, misalnya. Pemkab akan memberikan peluang usaha lain yang saling mendukung seperti peternakan, lewat program dinas atau pokir dewan,” jelas bupati.
Tahun depan, pemkab juga akan proritaskan infrastruktur utamanya jalan, infrastruktur ekonomi, destinasi baru, dan wisata lain seperti pasar. (far/mk)