Magetan – Dukungan terhadap pasangan Nanik Endang Rusminiarti dan Suyatni Priasmoro terus bertambah.
Partai Golkar Magetan memberikan pernyataan sikap usai Nanik – Suyatni mendapat rekomendasi dari PKB, Gerindra dan Partai Nasdem.
Juru bicara DPD Partai Golkar Magetan Didik Haryanto mengatakan partainya telah melaksanakan rapat pleno dan sepakat untuk memberikan dukungan kepada pasangan Nanik Sumantri dan Kang Suyat (NIAT).
“Jadi DPD Golkar Magetan sudah melaksanakan rapat pleno pada Sabtu siang kemarin. Dalam rapat telah sepakat secara bulat untuk mengusung pasangan Nanik Sumantri dan Suyatni Priasmoro,” ungkap anggota DPRD yang baru dilantik itu kepada magetankita.com, Minggu (25/8/2024).
Keputusan tersebut, karena kader Partai Golkar, Mohyar menyatakan untuk tidak melanjutkan ‘running’ Pilkada Magetan. Selain itu, keputusan diambil berdasarkan hasil survey WE Institut yang telah keluar beberapa minggu lalu.
“Hasil Survei, Bunda Nanik merupakan calon bupati dengan popularitas dan elektabilas paling tinggi. Begitupun Kang Suyat, merupakan calon wakil bupati dengan popularitas paling tinggi,” jelasnya.
Selain alasan polularitas dan elektabilitas, Partai Golkar Magetan selama ini merasa nyaman dengan Nanik Sumantri karena hubungan sudah terjalin lama dalam membahas Kabupaten Magetan kedepan.
“Bahwa DPW Partai Golkar telah memberikan kewenangan kepada DPD Kabupaten untuk menyaring dan memilih paslon sesuai dengan pilihan dari DPD Kabupaten. Dari semua alasan tersebut, kami sepakat mengusung pasangan Nanik Sumantri dan Kang Suyat pada Pilkada Magetan nantinya,” paparnya.
Surat pengajuan rekomendasi kepada pasangan NIAT sudah diajukan kepada DPP Partai Golkar.
“Surat rekomendasi sudah kami tindak lanjuti sabtu kemarin untuk dikirim ke DPP Partai Golkar melalui DPW Partai Golkar Jatim. Kemungkinan Surat rekom akan turun dalam waktu dekat sebelum tanggal 27 Agustus mendatang,” pungkasnya.
Dengan tambahnya dukungan tersebut, pasangan NIAT yang kini sudah mengantongi 17 kursi dari PKB, Gerindra dan Nasdem akan bertambah menjadi 22 kursi. Dimana Partai Golkar pada pemilu lalu mendapatkan 5 kursi di parlemen. (rud/mk)