Magetan – Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Magetan menjadi sejarah baru dalam perpolitikan di Magetan. Beragam pendapat disampaikan sebagai penyikapan dari amar putusan itu. Namun, Nanik Endang Rusminiarti, atau yang akrab disapa Bunda Nanik Sumantri memilih sikap legowo.
“Saya menghormati putusan MK dan tidak ingin menyalahkan siapa pun. Ini adalah bagian dari demokrasi yang harus kita jalani dengan kepala dingin mas,” ucapnya pelan, namun penuh ketegasan saat ditemui magetankita.com, Senin (3/3/2025).
Bagi Bunda Nanik, politik bukan sekadar pertarungan suara, melainkan perjalanan panjang membangun kepercayaan rakyat. Kemenangan yang telah diraihnya tak membuatnya jumawa. Justru, ia mengajak pendukungnya untuk bersikap tenang dan tidak terprovokasi.
“Saya ingin mengajak semua pendukung dan masyarakat Magetan untuk tetap bersatu. Jangan sampai ada perpecahan atau tindakan yang dapat merusak kondusivitas daerah kita. Politik bukan ajang permusuhan,” katanya.
Bagi sebagian orang, keputusan PSU mungkin terasa berat. Namun, bagi Nanik Sumantri, ini adalah ujian kedewasaan berdemokrasi. Ia percaya, masyarakat Magetan cukup cerdas untuk menyikapi situasi ini dengan bijak.
“Mari kita kawal kemenangan ini dengan sikap tenang dan dewasa. Jangan sampai ada tindakan yang mencederai demokrasi yang telah kita bangun bersama,” imbuhnya, kali ini dengan nada yang lebih lembut namun tetap berwibawa.
Perempuan pertama yang pernah menjadi wakil Bupati Magetan tersebut menambahkan, dalam politik, yang terpenting bukanlah sekadar hasil akhir, melainkan demokrasi harus tetap dijaga tanpa merusak persaudaraan.
“Saya percaya masyarakat Magetan sudah sangat cerdas dalam menentukan pilihannya. PSU ini adalah bagian dari perjalanan demokrasi kita, dan saya yakin kita semua bisa melewatinya dengan baik,” katanya, penuh optimisme.
Langit Magetan masih sama, cerah dengan hembusan angin sejuk khas pegunungan. Di tengah berbagai dinamika politik, Bunda Nanik tetap teguh. Ia melangkah dengan keyakinan, bahwa demokrasi akan tetap berjalan di jalur yang benar, selama semua pihak menjaganya dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih. (rud/mk)