Magetan – Nasib Wiji Lestari tak seberuntung teman-temannya. Pelajar 19 tahun ini, semestinya mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas XII SMK.
Namun, lantaran tak memiliki handphone (HP) android untuk belajar daring (online), siswi asal RT 01/RW 02 Kelurahan Lembeyan Kulon, Kecamatan Lembeyan, Magetan, terpaksa harus berhenti sekolah.
Selama pandemi wabah Covid-19, kegiatan pembelajaran dilangsungkan secara daring meski setingkat SMA/SMK/MA beberapa waktu sudah masuk dengan terbatas.
Ditemui media di rumahnya, Wiji tengah menemani belajar adiknya, Aini yang berusia delapan tahun. Pelajar 19 tahun itu, mengaku kegiatan kesehariannya menemani adik tatkala kedua orang tuanya, Pangat dan Tutik bekerja. Orang tua Wiji selama ini mengamen dari daerah ke daerah lain.
Mengapa memilih berhenti sekolah, Wiji terus terang bahwa dirinya tidak memiliki HP jenis android untuk pembelajaran jarak jauh akibat Covid-19. ”Pernah sih minjam HP ke teman, namun lama-lama tidak enak juga kan,” aku Wiji.
Gadis berparas manis itu mengaku juga pernah mengajukan permintaan HP android kepada orang tua. Tapu, masih dijanjikan kelak apabila uangnya telah terkumpul.
”Lama-lama nggak tega mas minta HP pada bapak dan ibu. Karena penghasilan beliau juga tak menentu. Kadang dapat uang, kadang juga tidak. Yang penting cukup untuk makan saja bagi keluarganya sudah bersyukur,” terang Wiji.
Putri sulung pasangan Pangat dengan Tutik itu sejatinya mempunyai bakat menyanyi. Ini mewarisi gen musik dari kedua orang tuanya.
Buktinya, sebelum wabah Corona seperti saat ini, gadis 19 tahun itu, acap diminta menyanyi di acara hajatan. Dari situ, ia mendapat upah untuk membantu perekonomian keluarga.
Wiji berharap pandemi Covid-19 segera berlalu. Itu agar anak sekolah bisa kembali belajar tatap muka seperti semula. Dan, biar dirinya saja yang putus sekolah. Asal adiknya Ani yang baru duduk di bangku sekolah dasar jangan sampai tidak sekolah.
”Bagi keluarga saya, HP android adalah barang mahal, belum untuk membeli kuota internetnya,” tuturnya.
Asa Wiji bisa kembali ke sekolah sebenarnya masih ada. Hanya, bila pembelajaran jarak jauh, seperti saat ini, terus terang keluarganya tidak mampu untuk membeli HP android dan paket datanya.
Satu tekad Wiji, dirinya akan membantu meringankan ekonomi kedua orang tuanya setelah tidak sekolah ini. (ar/mk)