Magetan – Pesepak bola terkenal, Zlatan Ibrahimovic pernah berkata, tidak ada yang tertulis di atas batu, karena karier adalah perjalanan yang tidak dapat diprediksi.
Begitu juga karier Rudiyanto. Siapa sangka, satpam BRI di Keras, Ngawi ini bakal menjadi anggota DPRD Magetan.
“Kalau ngomong kerjaan, sebagai satpam di BRI, kok ya pas. Saya pensiun kurang setahun,” katanya, Rabu (14/5/2025).
Rudi mengakui tak pernah menyangka, dirinya bakal menjadi anggota dewan dari Parttai Golkar menggantikan Mbah Warno yang meninggal pada 24 April 2025 lalu.
Sesuai peraturan KPU, Penggantian Antar Waktu (PAW) menjadi milik caleg dengan suara terbanyak kedua. Di bawah perolehan Mbah Warno (5.933 suara), Rudi Jos, panggilan akrabnya, dengan 116 suara.
“Saat hari meninggalnya Mbah Warno, saya takziah dan melekan hingga pagi. Saat itu, sudah banyak yang wa mengucapkan selamat,” ungkapnya.
Rudi mengabaikan pesan masuk itu, karena situasi masih berkabung. Kedua, masih belum tahu bahwa dialah yang akan menggantikan.
Dua hari kemudian, Ketua DPD Golkar Zakaria, memberi penjelasan. “Saya ke KPU untuk memastikan,” katanya.
Rudi Jos, tak menampik, sejumlah pihak mendatangi untuk mengganti posisinya sebagai caleg PAW dengan imbalan besar.
“Namun, saya menyampaikan bahwa saya siap dan sanggup untuk menjadi anggota dewan,” imbuhnya.
Keputusan itu diambil karena politik bukan hal baru bagi bapak dua anak ini. Selama ini, Rudi merupakan Pimpinan Desa Banjarejo Partai Golkar Magetan.
“Sewaktu nyaleg, ya boleh dibilang saya ini timnya Mbah Warno. Saya juga kerap kali menyalurkan bantuan aspirasi untuk desa saya dan sekitarnya,” jelas Rudi yang berusia 49 tahun itu.
Rudi membulatkan tekad untuk mengambil kesempatan sebagai anggota dewan yang diniatkan untuk menyalurkan aspirasi masyarakat.
“Insyaallah bulan depan dilantik, mohon arahan dan dukungan dari semua masyarakat Magetan. Ini dari rakyat untuk rakyat,” pungkasnya.
Tak ada yang tertulis di batu, sehingga tak bisa diprediksi. Mungkin, cuma Kyai di daerah Kare, Madiun yang bisa.
Rudiyanto teringat pernah diajak temannya ke sana. Dan, sang kyai bilang, dia jadi dewan hanya perlu menunggu. (far/mk)