Maospati – Warga Totog Maospati kembali mendatangi Kelurahan Maospati, Senin (2/6/2025). Kali mereka tak sendiri, ada sekelompok massa yang mendampingi.
Begitu datang, belasan warga Totog langsung beraudiensi dengan pihak kelurahan. Ini seperti mengulang pertemuan sebelumnya.
“Warga tak akan mbalelo. Warga akan taat karena memang menempati lahan aset pemkab. Tapi, warga tak mau pindah kalau tidak ada kompensasi atau tempat tinggal sebagai pengganti rumah yang ditempati sekarang,” kata salah satu warga, Suwardi.
Lurah Maospati Indra Ariesta Ardy memaparkan kembali kronologi sosialisasi rencana pemanfaatan aset bangunan yang sekarang ditempati warga. Termasuk, sejumlah hal yang disepakati dengan warga sebelumnya.
“Pihak kelurahan akan membantu proses pembongkaran, pengangkutan dalam radius satu kecamatan, dan jika ada pembangunan kios UMKM akan diproritaskan untuk warga terdampak,” kata Indra.
Menurut Indra, pihaknya telah mengirim nota dinas ke Bupati untuk mengusulkan kompensasi tambahan.
“Kita menunggu disposisi, dan besaran kompensasinya pemkab yang menentukan,” ungkapnya.
Pendamping warga Didik Robert menyampaikan terima kasih atas upaya yang dilakukan pihak kelurahan. Dia mengatakan warga pindah setelah kompensasi diberikan. Didik kemudian ditunjuk sebagai penghubung antara pihak kelurahan dan warga.
Kapolsek Maospati yang juga hadir dalam pertemuan tadi meminta warga untuk mengedepankan dialog.
“Saya minta warga tidak terprovokasi oleh pihak manapun, dan gunakan jalur yang benar seperti dialog seperti pertemuan ini. Menurut saya, ini tinggal soal teknis saja,” katanya.
Sejak pagi, aparat kepolisian berjaga di Kelurahan Maospati. Ditambah personel dari Satpol PP dan Damkar Magetan. Pagi, beredar isu ada demo besar terkait warga Totog.
Sebelumnya, ada deadline yang disampaikan Lurah Maospati bahwa pengosongan kawasan Totog pada 20 Juni 2025. (far/mk)