
Plaosan – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung agar Magetan menjadi sentra sapi perah dengan konsep Agroeduwisata.
Dukungan ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani, saat mengunjungi Festival Susu Sapi di Kampung Susu Singolangu, Magetan, Minggu (27/11/2022).
“Kami berharap agar Magetan menjadi agrobisnis persusuan yang ikonik. Kami support untuk agrowisata dan agroeduwisata untuk persusuan dan unggas di Magetan,” katanya.
Menurut Indyah, dengan ada beberapa agrobisnis peternakan yang ikonik di Jatim, maka Jatim akan luar biasa. Selama ini, sentra sapi perah ada di Batu, Malang, Pasuruan, Blitar. Magetan punya potensi sebagai penyanggah sentra sapi perah, khususnya dengan konsep agroeduwisata.
“Ini penting agar beternak sapi bukan hanya yang sepuh, beternak itu bau, kini sudah waktunya agar milenial mencintai peternakan. Citra harus diubah, peternakan milik milenial,” paparnya.
Dinas Peternakan Jatim telah memberikan bantuan sebanyak 10 ekor sapi perah, 1,8 ton pakan, 10 karpet sapi perah, cooper untuk pakan, hibah sarana pengolahan susu, dan satu unit bangunan.
Indyah bercerita, setelah Indonesia terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada 1990, kini penyakit mematikan itu datang lagi.
“Kita harus akui, tidak sedang baik-baik saja. Dan, menyelesaikan PMK ini tidak cuma 1 atau 2 tahun. Hasil kajian dengan Satgas PMK Pusat, PMK baru akan selesai pada 2030,” jelasnya.
Karena itu, Indyah mengajak pemerintah daerah dan para peternak untuk memperketat bio security, lalu lintas hewan, vaksinasi dan pengobatan.
“Dana untuk PMK sekitar 500 Milyar, masih banyak. Bulan Desember kami punya 2,5 juta dosis vaksin PMK, 5,2 juta ear tag sapi, 9 Tronton disinfektan. Kami sediakan logistiknya untuk penanggulangan PMK,” ungkapnya.
Indyah mengakui populasi sapi perah turun 10 sampai 15 persen dari sekitar 305 ribu ekor karena PMK. Pemprov sedang mengajukan impor sapi perah betina untuk mengganti populasi yang berkurang itu.
“Semoga Magetan juga mendapatkan alokasinya agar bisa jadi penyanggah daerah sentra sapi perah.”
Bupati Magetan Suprawoto menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berupaya keras menanggulangi PMK. Dia juga meminta Dinas Peternakan dan Perikanan untuk menyambut dukungan Pemprov Jatim terkait Agroeduwisata Kampung Susu Singolangu. (far/mk)