Magetan – Fraksi-fraksi di DPRD Magetan kembali men-warning tentang Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dalam APBD 2022. Hal ini terungkap dalam pemandangan umum fraksi dalam sidang paripurna dewan.
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) misalnya. Menurut Fraksi PKB, problematika Perubahan APBD dalam lima tahun terakhir bukan pada tahapan perencanaan belanja. Namun pada tahapan pelaksanaan APBD, di mana selama lima tahun terakhir serapannya rendah. Sehingga, SiLPA tahun berjalan selalu cukup besar, di atas Rp 200 miliar.
‘’Tren SiLPA tahun berjalan terus meningkat pada realisasi anggaran tahun 2021, di mana SiLPA-nya mencapai Rp 363 miliar lebih,’’ kata ketua Fraksi PKB, Suratno dalam pandangan umum Fraksi PKB, yang dibacakan di hadapan sidang paripurna dewan (08/09/2022) lalu.
Fraksi PDI Perjuangan juga memberikan pesan agar Bupati Suprawoto dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) tidak mengulang kembali SiLPA yang besar seperti tahun 2021. ‘’Pertanyannya agar tidak terulang hal yang sama seperti tahun 2021, bagaimana kebijakan pemerintah daerah untuk menekan besaran SiLPA tahun 2022?,’’ tulis Ketua Fraksi PDIP Rita Haryati dalam PU fraksinya.
Warning yang sama juga dilontarkan Fraksi Partai Nasdem. Menurut Ketua Fraksi Partai Nasdem, Gaguk Arif Sujatmiko, selama lima tahun terakhir, serapan selalu APBD rendah. ‘’Sehingga, SiLPA tahun berjalan selalu cukup besar. Di atas Rp 200 miliar,’’ papar Gaguk.
Persoalan SiLPA APBD yang selalu besar dalam lima tahun terakhir juga disuarakan oleh Fraksi Partai Gerindra. Menurut Ketua Fraksi Gerindra, Puthut Pujiono, problematika Perubahan APBD Magetan pada lima tahun terakhir, bukan pada tahapan perencanaan belanja yang pesimistis. Ini dibanding dengan tahun sebelumnya.
‘’Namun pada tahapan pelaksanaan APBD, di mana selama lima tahun terakhir serapannya rendah. Sehingga SiLPA tahun berjalan selalu cukup. Bahkan, tren SiLPA tahun berjalan terus meningkat ,’’ kata Puthut dalam PU Fraksi Partai Gerindra.
Dalam jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD tersebut, Bupati Suprawoto akan melakukan percepatan penyerapan anggaran. Termasuk, pengendalian pada semua tahapan kegiatan mulai perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan.
Tidak terkecuali, evaluasi-pelaporan serta mengoptimalkan fungsi pengawasan melekat dan fungsi koordinasi organisasi pelaksana kegiatan.
‘’Sehingga, apabila terjadi permasalahan dapat segera diambil langkah penanganan sedini mungkin. untuk SiLPA 2021 cukup untuk menutup defisit tahun anggaran 2022,’’ terang bupati saat menjawab pertanyaan fraksi-fraksi. (mif/mk)