Magetan – Pengamat politik Pengamat Politik Logopori (Local Government and Political Research Institute) Magetan, Muries Subiyantoro melihat ada dua dampak dari peristiwa mundurnya Mbah Haji Jalal di Tim Pemenangan 01.
Muries mengatakan, dampak pertama, ada kemungkinan kekuatan 01 berkurang dan menambah kekuatan paslon 03 yang mendapat limpahan. Karena, setelah menyatakan mundur Mbah Haji Jalal menyatakan dukungannya ke paslon 03.
“Ada kejadian serupa ketika Almarhum Saleh mengalihkan dukungannya dari Almarhum Gus Amik ke Pak Mantri, pada pilkada pertama 2008. Pengalihan juga menjadi salah satu sebab SMS menang. Ini meskipun tak sama persis, tapi pengalihan dukungan seorang tokoh bisa berpengaruh sampai 50 persen,” jelasnya.
Dampak kedua, mundurnya Haji Jalal bisa sebaliknya akan menjadi semangat bagi kesolidan partai-partai pengusung.
Menurut Muries, apa yang terjadi pada peristiwa mundurnya Mbah Jalal tak terlalu mengagetkannya. Dia mengatakan telah memprediksi sebelumnya.
“Saya menduga, pertama soal ketidaksetaraan antara tim independen dan partai. Harusnya yang jadi panglima kan partai. Kedua, bisa jadi ini akumulasi dari beban yang dihadapi pasangan calon, mulai dari kasus dugaan korupsi dana hibah yang belum selesai sampai sekarang, beban logistik dan yang lain. Dan, Mbah Jalal orang lapangan dan realistis,” ungkapnya.
Muries menambahkan peristiwa mundurnya Mbah Jalal tak bisa diartikan bahwa sekarang kemudian menjadi pertarungan antara paslon 02 dan 03.
“Politik tidak bisa matematis.”
Muries memperkirakan perbedaan suara antara yang menang dan yang kalah masih bisa sangat tipis. Sehingga, pascapilkada tetap akan sengit. (far/mk)