Magetan – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Magetan memperbaiki lebih dari 1.000 unit Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di tahun 2022.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Magetan, Sudiro, merinci perbaikan itu berasal dari sejumlah sumber, yakni Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 513 unit, dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 100 unit, dan Dana Alokasi Umum (DAU) 411 unit. Totalnya, 1024 warga mendapat program peningkatan kualitas rumah atau perbaikan.
Proses perbaikan dari sumber BSPS telah 100 persen selesai. Dari DAK mencapai 95 persen. Sedang dari DAU, pengerjaan masih sekitar 50-60 persen.
“Yang dari DAU berasal dari Anggaran Perubahan. Memang ada sedikit kendala soal kurangnya tenaga kerja, karena sekarang banyak sekali pengerjaan proyek fisik, dan juga musim penghujan. Namun, kami targetkan akhir tahun ini, selesai,” katanya di sela-sela acara Sosialisasi Pengembangan Perumahan Baru dan Mekanisme Akses KPR-FLP di Balai Kelurahan Tawanganom, Kamis (15/12/2022).
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Magetan mencatat, ada sekitar 4.000 rumah yang berstatus tak layak huni.
“Pemerintah tak bisa bekerja sendiri, karena itu kami juga mengajak dan berkolaborasi dengan swasta melalui CSR-nya, komunitas, relawan dan semua pihak yang peduli dengan perbaikan rumah warga miskin agar program perbaikan rumah bisa menjangkau lebih banyak warga yang membutuhkan,” jelasnya.
Sudiro mengatakan pemerintah memiliki dua jenis kegiatan untuk rumah bagi warga miskin ini, penyediaan rumah baru bagi yang tak memiliki rumah, dan peningkatan kualitas rumah atau perbaikan RTLH. (par/mk)
